Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Mengulik Kekuatan Kuwait dan Lebanon, Calon Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025

Mengulik Kekuatan Kuwait dan Lebanon, Calon Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-08 09:30:03
Dilihat:5 Pujian
Timnas Indonesia merayakan gol yang dicetak Ole Romeny ke gawang China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi dua pertandingan penting, yakni melawan Kuwait dan Lebanon, pada agenda FIFA Matchday periode September 2025 menjelang lanjutan putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Kuwait dan Lebanon menjadi lawan yang dipilih oleh PSSI lantaran Timnas Indonesia akan menghadapi negara-negara yang berasal dari kawasan Timur Tengah pada putaran keempat kualifikasi tersebut.

Calon lawan di putaran keempat alah Irak, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Arab Saudi. Dua negara yang disebut paling akhir telah resmi ditunjuk oleh AFC sebagai tuan rumah penyelenggara putaran keempat.

Menurut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dua laga uji coba melawan Kuwait dan Lebanon ini nantinya bakal berlangsung di Surabaya, Jawa Timur.

Lantas, bagaimana peta kekuatan dua lawan ini? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.


Kekuatan Kuwait

Para pemain Kuwait berpose untuk foto bersama sebelum dimulainya pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup B antara Korea Selatan dan Kuwait di Seoul pada 10 Juni 2025. (Jung Yeon-je/AFP)

Timnas Kuwait memang memiliki pencapaian yang lebih baik ketimbang Lebanon, terutama jika berbicara soal kiprahnya pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hanya, mereka tak bisa berbicara banyak di fase ini.

Tergabung di Grup B, Kuwait sama sekali tak bisa meraih kemenangan ketika bersaing melawan Korea Selatan, Yordania, Irak, Oman, dan Palestina.

Mereka tercatat meraih lima kali imbang dan menelan lima kekalahan. Catatan itulah yang membuat anak asuh Juan Antonio Pizzi harus tersingkir karena berada di dasar klasemen akhir Grup B.

Jika melihat rekam jejaknya, Kuwait tampaknya jadi lawan yang di atas kertas mudah ditaklukkan Timnas Indonesia.

Kedua tim terakhir kali berjumpa pada babak kualifikasi Piala Asia 2023. Ketika itu, Skuad Garuda asuhan pelatih Shin Tae-yong menumbangkan Kuwait dengan skor 2-1 lewat gol Marc Klok (44') dan Rachmat Irianto (46').

Negara di peringkat 134 FIFA itu memiliki sejumlah pemain yang perlu diwaspadai oleh Timnas Indonesia. Yang pertama ialah striker andalan berusia 34 tahun, Youssef Nasser, yang telah mengukir 53 gol dari 115 laga internasional.

Ada pula nama-nama seperti bek tengah, Fahad Al-Hajeri, dengan koleksi lima gol dari 92 penampilan, hingga gelandang senior, Ahmad Al-Dhefiri. Sejauh ini, ia telah mengoleksi empat gol dari 69 laga.


Kekuatan Lebanon

Tim Lebanon berpose untuk foto menjelang pertandingan persahabatan internasional melawan Tajikistan di Stadion Nasional Bukit Jalil di Kuala Lumpur pada tanggal 4 September 2024. (Farhan HARUN/AFP)

Dibandingkan Kuwait, Timnas Lebanon juga tak cukup mengesankan karena mereka tak bisa melaju ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Namun, dari segi peringkat, mereka jauh lebih oke. Saat ini Lebanon berada di urutan ke-112 FIFA.

Posisinya masih berada di atas Timnas Indonesia yang menempati peringkat ke-123. Artinya, Lebanon bisa menjadi lawan tangguh sekaligus momen mendulang poin di FIFA Matchday.

Yang patut diwaspadai dari skuad asuhan pelatih Miodrag Radulovic ini ialah hadirnya sederet pemain yang saat ini berkarier di luar negeri. Setidaknya, ada beberapa amunisi abroad yang bisa menjadi ancaman.

Mereka adalah Pedro Budib (CF Pachucha II), Hasan Kourani (Al-Shahab SC), Karim Mekkaoui (Omonia Aradippou), Samy Jr Merheg (Deportivo Pereira), Malek Fakhro (Hallescher FC), dan Leonardo Farah Shahin (Falkenbergs FF).

Itu belum termasuk nama-nama pemain langganan timnas, seperti Hassan Maatouk (26 gol dari 116 caps), Mohammad Haidar (empat gol dari 92 caps), Nader Matar (lima gol dari 68 caps), hingga Nour Mansour (dua gol dari 64 caps).

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}