
Jakarta PSM Makassar dipastikan tampil tanpa Yuran Fernandes kala menjamu Persijap Jepara di Stadion BJ Habibie Parepare, Jumat (8/8/2025) pada pekan pertama BRI Super League 2025/2026.
Kapten tim asal Tanjung Verde itu absen bukan terkait banned yang dijatuhkan FIFA kepada PSM. Seperti diketahui Juku Eja terkena larangan mengontrak pemain asing baru di bursa transfer musim ini.
Seperti diungkapkan Direktur Utama I.League, Ferry Paulus. PSM masih bersengketa pemain asal Belanda yang telah hengkang sejak 2023 dan sudah pensiun pada saat ini.
"Kalau PSM memang masih belum sepakat terkait sengketa kepada Pluim. Ada perpindahan transfer yang masih belum jelas," ucap Ferry.
"Hari ini, mereka juga melakukan asistensi dan mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan juga akan selesai," tutur mantan bos Persija Jakarta itu.
Skorsing 3 Bulan

Lalu apa dosa Yuran Fernandes, sehingga dia harus duduk manis ketika rekan setimnya bertarung melawan Laskar Kalinyamat nanti?
Bek tengah itu masih menjalani sanksi skorsing selama tiga bulan yang dijatuhkan Komdis PSSI menyusul pernyataan kontroversial Yuran Fernandes di akun medsos pribadinya.
Seperti diketahui usai laga PSM kekalahan 1-3 dari PSS di Stadion Maguwoharjo Sleman, Yuran Fernandes menyampaikan perasaannya lewat Instagram Story miliknya.
"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin Bermain Sepak Bola Serius, menjauhlah dari Indonesia," tulis Yuran Fernandes.
Namun tak lama kemudian, Yuran kemudian menghapus unggahan tersebut. Nasi sudah menjadi bubur, karena unggahannya viral dan tersebar luas di dunia maya.
Meskipun dia sudah minta maaf atas unggahannya itu. "Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara. Saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalah artikan unggahan saya ke dalam konteks yang lebih luas," ujar Yuran.
Teguran

Ketum PSSI, Erick Thohir pun angkat bicara soal polemik itu. "Tapi kalau dia menyesali, ya jangan main di Indonesia. Main saja di luar negeri. Jangan cari makan di sini, berkarier di sini, jelek-jelekin Liga Indonesia," ujar Erick Thohir.
"Kecuali kalau dia ada bukti. Kalau ada bukti dia bilang, oh wasit dibayar, pemain ini dibayar, ini dibayar, kami tangkap."
"Tetapi saya meminta liga (LIB) juga bertindak keras kepada liga dan pemainnya atau saya tindak liganya."
PT LIB juga memberi teguran resmi kepada Yuran. "Ya, sikap tersebut dinilai bertentangan dengan komitmen semua pihak yang tercantum dalam Participating Team Agreement (PTA), Regulasi BRI Liga 1 2024/25, dan Kode Disiplin PSSI 2023," tulis LIB dalam keterangannya.
Regulasi
Sesuai regulasi yang berlaku, Yuran Fernandes pun wajib menjalani sidang yang digelar Komdis PSSI secara daring atau online.
"Ya, sikap tersebut dinilai bertentangan dengan komitmen semua pihak yang tercantum dalam Participating Team Agreement (PTA), Regulasi BRI Liga 1 2024/25, dan Kode Disiplin PSSI 2023," tulis LIB dalam keterangannya.
Dari hasil sidang Komdis PSSI menjatuhkan sanksi larangan bermain kepada Yuran Fernandes 12 bulan dan denda 25 juta.
Namun usai PSM melakukan upaya banding sanksi untuk Yuran Fernandes dikurangi menjadi 3 bulan, serta denda Rp 25.000.000. Dan, sanksi itu akan berakhir pada 9 Agustus mendatang.