Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Eks Kapten Skuad Garuda: Pelatih yang Paham Sepak Bola Asia Paling Tepat untuk Tangani Timnas Indonesia

Eks Kapten Skuad Garuda: Pelatih yang Paham Sepak Bola Asia Paling Tepat untuk Tangani Timnas Indonesia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-24 18:30:02
Dilihat:0 Pujian
Kandidat pelatih Timnas Indonesia, Bojan Hodak, Timur Kapadze, Jesus Casas. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Jakarta - PSSI sedang menyeleksi sejumlah calon pelatih Timnas Indonesia sebagai penerus Patrick Kluivert. Kursi pelatih kepala skuad Garuda lowong sejak diberhentikannya Kluivert bulan lalu.

Nama-nama dalam rumor terus bermunculan untuk dijadikan sosok yang bakal meneruskan tongkat estafet pascapemecatan Patrick Kluivert. PSSI bersama Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, mulai menyeleksi calon pelatih Timnas Indonesia.

PSSI jelas tak ingin salah pilih dalam menunjuk pelatih kepala yang baru untuk tim Merah-Putih. Anggota Exco PSSI sekaligus Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai rangkaian penilaian terhadap lima calon pelatih baru Timnas Indonesia.

Selain Timur Kapadze dan Bojan Hodak yang cukup difavoritkan melatih Timnas Indonesia, masih ada nama-nama lain yang meramaikan rumor pemberitaan. Heimir Hallgrimsson, Jesus Casas, Giovanni van Bronckhorst, Jan Olde Riekerink juga sempat muncul ke permukaan.

Layak ditunggu siapa yang akhirnya akan dipilih PSSI nanti. Berbagai pengamat menyuarakan pendapatnya mengenai sosok yang tepat menjadi penerus Patrick Kluivert.


Teruji di Indonesia dan Asia

Selama periode tersebut, tim nasional Uzbekistan mencetak total 13 gol dan hanya kebobolan 5 gol. Dengan rata-rata 2,25 poin per pertandingan, tim tampil baik dengan raihan 18 poin. (AFP/KARIM JAAFAR)

Bagi mantan pemain dan juga kapten Timnas Indonesia, Agung Setyabudi berpendapat bahwa orang yang paling tepat menangani tim Merah-Putih adalah mereka yang paham dan mengenal sepak bola di negeri ini.

Artinya, pelatih-pelatih yang pernah bekerja di lingkungan sepak bola Indonesia dianggapnya punya nilai plus, ketimbang nama-nama yang masih baru meski punya prestasi mentereng.

Selain Bojan Hodak yang sukses bersama Persib Bandung, ada sosok lain seperti Jan Olde Riekerink yang sudah membesut Dewa United dalam tiga musim terakhir.

"Pelatih-pelatih yang sudah bekerja di sepak bola Indonesia dulu saja menurut saya. Kalau yang baru datang, bisa untuk jangka panjang. Tergantung PSSI nanti program atau proyeknya seperti apa," tuturnya kepada Bola.com, Senin (24/11/2025).


Wajib Ditebus

Logo PSSI dan Timnas Indonesia. (Bola.com/Dody Iryawan)

Agung Setyabudi memang memilih Bojan Hodak sebagai sosok pelatih favoritnya menukangi Timnas Indonesia. Bukan tanpa alasan, pencapaian dalam dua musim terakhir bersama Persib Bandung menjadi buktinya.

Di bawah komandonya, Persib meraih 49 kemenangan, 28 hasil imbang, dan hanya 11 kekalahan dalam 88 pertandingan lintas kompetisi. Prestasinya lebih mengkilap saat membawa Persib juara Liga 1 dua musim berturut-turut, yakni 2023/2024 dan 2024/2025.

Hanya saja, PSSI harus menebus klausul kontrak pelatih asal Kroasia itu. Bojan Hodak diketahui masih memiliki ikatan kontrak di tim Maung Bandung sampai 31 Mei 2026.

"Ya ditebus kalau memang masih terikat kontrak di Persib. Tapi mau bagaimana, dia pelatih berkualitas di Indonesia saat ini menurut saya," beber kapten Timnas Indonesia di Piala Asia 2004.

 


Skuad Sudah Oke

Jika pada akhirnya pilihan jatuh ke tangan Bojak Hodak, Agung Setyabudi berharap ia tak terlalu banyak merombak skuad Garuda yang baru saja mengakhiri perjalanan di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Banyak pemain diaspora yang berkualitas, ditunjang bakat-bakat dari kompetisi domestik Indonesia, akan semakin membuat Timnas Indonesia benar-benar sulit dilawan.

"Untuk pemain di skuadnya yang sudah ada kemarin itu sudah bagus. Bisa bersaing dengan Arab Saudi dan Irak di ronde empat Kualifikasi Piala Dunia, itu sudah sangat bagus," ujar pemilik 53 caps di Timnas Indonesia.

"TImnas Indonesia sekarang itu levelnya sudah enggak ASEAN lagi, tapi naik ke Asia. Pedomannya kita terus belajar agar bisa seperti Jepang dan Korea Selatan dulu. Lolos ke Piala Dunia akan datang sendiri nanti," pungkas pria asal Solo.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}