Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Persebaya Terbukti Main Buruk Tanpa Francisco Rivera meski Bisa Raih 3 Poin

Persebaya Terbukti Main Buruk Tanpa Francisco Rivera meski Bisa Raih 3 Poin

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-21 22:30:02
Dilihat:1 Pujian
Pemain Persebaya Surabaya,Francisco Rivera pada pekan kedua BRI Super League 2025/2026 di Indomilk Arena, Sabtu (16/8/2025). (Bola.com/ Abdul Aziz)

Surabaya - Persebaya Surabaya secara mengejutkan sukses mengamankan poin penuh pada pekan keenam BRI Super League 2025/2026. Persebaya menang tipis 1-0 atas Semen Padang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (19/9/2025) malam WIB.

Secara permainan, kedua tim sebenarnya tampil buruk dalam duel tersebut. Banyak upaya membangun serangan yang gagal diciptakan karena bola berkutat di lini tengah. Sekalinya mencapai jantung pertahanan, bola tembakan gagal berbuah gol.

Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez, menegaskan kemenangan timnya tidak lepas dari kerja keras serta kekompakan seluruh pemain. Ia menilai hasil positif ini merupakan buah dari semangat kolektif, bukan hanya kontribusi satu atau dua individu.

Absennya Francisco Rivera akibat larangan bertanding buntut kartu merah tampak memberi pengaruh besar. Tak ada pemain kreatif yang bisa diandalkan Tim Bajul Ijo untuk membangun serangan yang meneror pertahanan lawan.

“Rivera memang penting, tapi hari ini semua pemain bekerja fantastis. Kami adalah satu tim dengan 27 pemain,” ujar Eduardo Perez.

 


Tetap Pakai Formasi 4-3-3

Aksi pemain Persebaya Surabaya, Gali Freitas, pada laga pekan ke-6 BRI Super League 2025/2026 lawan Semen Padang - Dok. Persebaya

Duel ini bisa dibilang adalah salah satu episode terburuk dalam pertandingan BRI Super League musim ini. Pasalnya, tak banyak ancaman berarti dari kedua tim. Pun Semen Padang kerap membuang peluang saat di depan gawang lawan.

Bola lebih banyak keluar lapangan melalui skema lemparan ke dalam, tendangan sudut, atau tendangan gawang. Tak ada kreasi serangan mengesankan yang coba dilakukan oleh kedua tim.

Formasi 4-3-3 tetap dipertahankan Persebaya. Hanya saja, ada pergeseran pemain. Gali Freitas dimainkan di winger kanan, sedangkan Malik Risaldi menempati posisi 10 milik Rivera. Di winger kiri ada Bruno Moreira dan ujung tombak diisi oleh Mihailo Perovic.

Sosok Milos Raickovic yang sebenarnya berposisi gelandang nomor 8 diharapkan bisa membangun serangan. Bahkan, perombakan terjadi saat Mihailo ditarik keluar, memaksa Bruno menempati false nine.

 


Semua Membantu Tim

Eduardo Perez ketika Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta pada BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/8/2025). (Bola.com/Abdul Aziz) 

Milos kemudian dipasang sebagai gelandang serang. Namun, tetap tak ada impresi dalam melakukan serangan. Toh, Gali Freitas justru yang mampu mencoba melakukan penetrasi yang berbuat gol tunggal.

“Semua yang bermain membantu tim. Beberapa harus berganti posisi, dan mereka bisa beradaptasi,” tegas Eduardo Perez.

Semen Padang sebenarnya harus bertarung dengan 10 pemain sejak menit ke-85. Bukan karena kartu merah, penyebabnya adalah Ronaldo Kwateh harus ditandu keluar akibat cedera. Tapi tak ada tambahan gol dari Persebaya.

 


Kekuatan Kolektivitas

Dalam kondisi ini, Semen Padang berusaha untuk mencetak gol balasan. Namun, kalah jumlah pemain terlihat menyulitkan untuk bisa mencuri setidaknya satu poin.

Gelandang Persebaya, Milos Raickovic, juga menegaskan bahwa kemenangan tersebut semakin memperlihatkan kekuatan kolektivitas Persebaya. Padahal, duel ini telah menuai banyak kritik tajam karena performa buruk Ti Bajul Ijo.

“Rivera memang salah satu pemain terbaik di liga, tapi kami adalah tim yang siap berjuang bersama. Kami percaya dengan kualitas kami dan dengan arahan pelatih. Target kami selalu meraih tiga poin,” ungkapnya.


Simak Persaingan Musim Ini:

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}