Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Adu Ciamik Pelatih Timnas Indonesia U-23 dan Macau U-23: Gerald Vanenburg dan Kwok Kar Lok Kenneth dalam Tekanan

Adu Ciamik Pelatih Timnas Indonesia U-23 dan Macau U-23: Gerald Vanenburg dan Kwok Kar Lok Kenneth dalam Tekanan

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-06 12:30:02
Dilihat:2 Pujian
Duel Antarpelatih Timnas Indonesia U-23 vs Macau - Gerald Vanenburg vs Kwok Kar Lok Kenneth. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Jakarta - Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Macau U-23 pada laga kedua Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada Sabtu, 6 September 2025. Setelah hanya meraih hasil imbang 0-0 melawan Laos di pertandingan pertama, Garuda Muda berada dalam tekanan besar untuk meraih kemenangan demi menjaga peluang lolos ke putaran final. Kemenangan adalah harga mati karena maksimal hanya dua laga tersisa untuk memastikan posisi puncak grup.

Dalam laga pembuka, Timnas U-23 sudah menunjukkan dominasi penguasaan bola dan beberapa peluang penting, namun masih kesulitan menembus pertahanan rapat lawan. Pelatih Gerald Vanenburg pun menyadari bahwa ada sejumlah aspek permainan yang perlu diperbaiki, terutama dalam penyelesaian akhir. Ia menegaskan tidak ada jalan lain selain menang di dua laga berikutnya agar ambisi lolos tak berakhir sia-sia.

Sementara itu, Macau U-23 datang dengan modal kekalahan telak 0-5 dari Korea Selatan di laga pembuka. Tim tamu tentu akan membawa semangat bangkit dengan strategi bertahan rapat dan sesekali mencoba serangan balik. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk lebih agresif dan efektif dalam mencetak gol agar dapat mengamankan tiga poin.

Komposisi pemain Garuda Muda diisi sejumlah talenta muda potensial seperti Jens Raven, Rafael Struick, dan Hokky Caraka di lini depan, serta dukungan kuat dari lini tengah dan belakang. Kombinasi ini diharapkan mampu memberikan performa terbaik pada pertandingan nanti. Publik sepak bola Indonesia tentu menanti kemenangan yang mampu menghidupkan asa Timnas U-23 pada kualifikasi yang sangat krusial ini.

Kedua tim sama-sama memiliki pelatih yang berada di bawah tekanan karena hasil minor pada laga sebelumnya. Berikut ini ulasannya:

 


Gerald Vanenburg

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, saat mendampingi timnya melawan Timnas Filipina U-23 pada lanjutan Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (18/7/2025). (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Gerald Vanenburg, pelatih Timnas Indonesia U-23, menghadapi ujian berat jelang laga kontra Macau U-23 pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Setelah hanya meraih hasil imbang 0-0 melawan Laos di laga pembuka, Vanenburg berada di bawah tekanan untuk segera membawa timnya kembali ke jalur kemenangan demi menjaga peluang lolos ke putaran final. Ia menekankan pentingnya mental bertanding yang kuat agar anak asuhnya mampu bangkit dan memperbaiki performa terutama di lini depan yang masih mandul dalam dua laga terakhir.

Vanenburg mengakui kendala utama di timnya bukan hanya soal penyelesaian akhir yang kurang maksimal, tapi juga mentalitas pemain yang harus diperbaiki. Ia menyebut bahwa dominasi penguasaan bola dan peluang yang diciptakan belum cukup jika tidak bisa dikonversi menjadi gol. Pelatih asal Belanda ini pun menegaskan bahwa keberhasilan lolos ke putaran final hanya bisa diraih dengan kemenangan di dua pertandingan berikutnya, termasuk saat menghadapi Macau yang siap tampil bertahan.

Dalam menghadapi Macau U-23, Vanenburg mendapat desakan untuk melakukan rotasi pemain agar bisa memperbaiki efektivitas serangan. Sejumlah pemain yang tampil kurang maksimal pada laga sebelumnya menjadi sorotan, sementara talenta muda yang lebih agresif dan dinamis diharapkan dapat membantu tim mencetak gol dan meraih tiga poin penting. Pendekatan taktis yang lebih matang menjadi kunci agar Garuda Muda tidak mengulangi kesalahan-kesalahan saat menghadapi Laos.

Meski hasil dan performa belum sepenuhnya memuaskan, Vanenburg tetap optimis dengan potensi skuadnya. Dengan pengalaman luas sebagai pelatih dan pemahaman mendalam soal pengembangan pemain muda, ia percaya Timnas Indonesia U-23 masih memiliki kans kuat untuk membalikkan keadaan dan menapaki jalur kemenangan di Kualifikasi Piala Asia U-23 kali ini. Dukungan penuh dari para pemain dan suporter diharapkan menjadi motivasi tambahan untuk menghadapi laga-laga krusial berikutnya.

 


Kwok Kar Lok Kenneth

Pelatih Timnas Makau U-23, Kar-Lok Kenneth Kwok (tengah), dalam sesi konferensi pers kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Surabaya. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Kwok Kar Lok Kenneth, pelatih Timnas Macau U-23, mempersiapkan timnya dengan strategi rotasi pemain jelang laga melawan Timnas Indonesia U-23 pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Kenneth menegaskan pentingnya memberikan pengalaman bertanding kepada seluruh pemain muda Macau di turnamen ini, sehingga ia berencana melakukan banyak pergantian pemain dibandingkan pertandingan sebelumnya melawan Korea Selatan yang berakhir dengan kekalahan telak 0-5. Pendekatan ini sekaligus sebagai upaya membangun fondasi jangka panjang bagi sepak bola Macau.

Pelatih Kwok mengakui bahwa lawan terberat dalam grup ini adalah Timnas Indonesia dan Korea Selatan. Ia menyebut bahwa fokus utama Macau adalah bertahan dengan baik saat melawan dua tim unggulan tersebut, mengingat perbedaan kualitas yang cukup signifikan. Skuad Macau yang mayoritas terdiri dari pemain muda yang berusia di bawah 20 tahun, dengan beberapa di antaranya sudah dipanggil ke tim senior, dianggap masih dalam tahap pembelajaran berharga di level internasional.

Selain strategi bertahan, Kenneth juga menekankan pentingnya mentalitas dan pengalaman sebagai bekal utama keluarganya dalam menghadapi kompetisi ini. Ia berharap dengan banyaknya rotasi pemain, para pemain Macau bisa mendapatkan jam terbang internasional yang diperlukan untuk memperkuat tim di masa depan. Dengan demikian, laga melawan Indonesia dijadikan momentum pengembangan sekaligus uji coba taktis bagi skuadnya.

Meski berada di posisi terbawah klasemen sementara Grup J, Kenneth tetap optimis akan kemampuan dan potensi timnya. Ia mengakui pertandingan kontra Indonesia akan sulit, namun melihat ini sebagai tantangan sekaligus peluang untuk belajar dan berkembang. Pelatih ini bertekad membawa skuad Macau U-23 semakin matang dan siap untuk kompetisi berikutnya dengan pengalaman yang didapat di Kualifikasi Piala Asia U-23 ini.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}