
Jakarta - Nama Timur Kapadze gencar dikaitkan dengan kursi pelatih kepala Timnas Indonesia. Belum lama ini ia mengundurkan diri dari Timnas Uzbekistan yang dibawanya lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Sebelum meninggalkan jabatannya, Timur Kapadze didapuk menjadi asisten di Timnas Uzbekistan, setelah asosiasi sepak bola negara tersebut menunjuk Fabio Cannavaro sebagai pelatih kepala di Piala Dunia tahun depan.
Kabar ini langsung disambut oleh publik sepak bola Indonesia yang antusias dan menganggap Timur Kapadze sebagai sosok tepat membesut Tim Garuda yang sedang lowong pasca-lengsernya Patrick Kluivert.
Timur Kapadze dinilai punya profil yang pas untuk memimpin Timnas Indonesia demi meraih kesuksesan.
Berikut rangkuman sejumlah fakta menarik dari seorang Timur Kapadze, kandidat cukup kuat sebagai juru taktik anyar skuad Garuda:
Sukses Jadi Pemain

Jauh sebelum namanya mentereng sebagai pelatih, Timur Kapadze punya rekam jejak oke saat masih menjadi pemain, ketika memperkuat level klub maupun Timnas Uzbekistan.
Pada awalnya berkarier di kompetisi domestik bersama sejumlah klub, seperti Neftchi Fergana (1998-2001), Pakhtakor (2002-2007), hingga Bunyodkor (2008-2010). Bersama tiga klub itu, dia sukses mendulang setumpuk prestasi.
Kapadze sukses merengkuh satu trofi Uzbekistan Super League (2001) bersama Neftchi. Tiga musim sebelumnya, timnya harus puas meraih status runner-up, yakni pada edisi 1998, 1999, dan 2000.
Setelah hengkang ke Pakhtakor, Kapadze berhasil meraih lebih banyak pencapaian mewah bersama klub Ibu Kota tersebut. Pertama ada enam gelar Uzbekistan Super League yang diraih beruntun pada 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, dan 2007.
Pada periode ini, Pakhtakor tercatat menghasilkan prestasi double-winner karena pada musim yang sama mereka sukses meraih enam gelar Piala Uzbekistan. Kapadze berjasa membawa timnya mencapai dua kali semifinal Liga Champions Asia pada 2003 dan 2004.
Kapadze memang punya dampak besar bagi klub, termasuk ketika memperkuat Bunyodkor. Di sana, dia berhasil meraih tiga gelar kompetisi secara beruntun (2008, 2009, dan 2011), dua trofi Piala Uzbekistan (2008 dan 2010), dan semifinalis Liga Champions Asia 2008.
Pemain Langganan Timnas Uzbekistan

Selain berkiprah di kompetisi domestik atau negaranya Uzbekistan, Timur Kapadze tercatat juga pernah abroad alias berkarier di negara lain.
Dia pernah mencoba peruntungan dengan memperkuat klub Liga Korea Selatan, Incheon United (2011), dan klub Uni Emirat Arab, Al Sharjah (2012), hingga klub asal Kazakhstan, Aktobe (2013-2015).
Pria kelahiran Fergana, 5 September 1981, ini sempat menutup akhir karier profesionalnya dengan memperkuat Lokomotiv.
Prestasinya masih sangat oke dengan dua kali double winner karena menjuarai Liga Super Uzbekistan dan Piala Uzbekistan pada 2016 dan 2017.
Sementara saat bertugas membela negaranya, Kapadze sudah menjadi bagian dari skuad White Wolves mulai 2002 hingga terakhir kali mengukir caps internasionalnya pada 2015.
Dalam periode tersebut, pria 44 tahun itu mengoleksi total 10 gol dari 119 penampilan.
Selain itu, Timur Kapadze juga pernah merasakan menjadi kapten di Timnas Uzbekistan.
Bersama negaranya, Kapadze membawa Serigala Putih tampil hingga babak perempat final Piala Asia 2004, perempat final Piala Asia 2007, semifinal Piala Asia 2011, dan perempat final Piala Asia 2015.
Segudang Prestasi

Kesuksesan dan prestasinya berlanjut hingga dalam karier kepelatihannya. Pada awalnya, dia ditunjuk sebagai pelatih interim Timnas Uzbekistan pada 2018, tepat satu tahun sejak ia gantung sepatu.
Sempat ditunjuk menjadi nakhoda Timnas Uzbekistan U-19 (2019-2022), dia kemudian menjadi asisten pelatih klub Loko Tashkent, kemudian memilih menerima tawaran menangani Olympic Tashkent pada 2021.
Lalu, tawaran dari Federasi Sepak Bola Uzbekistan (UFA) kembali datang menghampiri. Pada Januari 2022, dia ditunjuk untuk menangani Timnas Uzbekistan. Selain mengasuh skuad senior, dia ditugasi menangani skuad U-23.
Hasilnya, dia mampu mencapai sederet pencapaian yang mengesankan. Kapadze berhasil mengantarkan skuad muda White Wolves mencapai dua kali runner-up Piala Asia U-23 pada 2022 dan 2024.
Menariknya, Kapadze mengalahkan Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae-yong di semifinal Piala Asia U-23 2024.
Pada Januari 2025, Kapadze kemudian dipercaya UFA untuk menahkodai Timnas Uzbekistan setelah hengkangnya Srecko Katanec. Lima bulan kemudian, dia sukses mengawal anak asuhnya mengukir sejarah besar.
Ya, pelatih berusia 44 tahun ini sukses membantu White Wolves merebut tiket ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kali dalam sejarah.
Posisinya turun menjadi asisten pelatih setelah Fabio Cannavaro ditunjuk menjadi pelatih kepala Timnas Uzbekistan pada awal Oktober lalu.
Terang-terangan Mau Melatih Timnas Indonesia

Timur Kapadze dikaitkan dengan posisi lowong pelatih kepala Timnas Indonesia sejak satu bulan terakhir. Khususnya setelah dipecatnya Patrick Kluivert pascakegagalan lolos ke Piala Dunia 2026.
Gayung bersambut, Kapadze tidak membantah tertarik untuk menangani Timnas Indonesia yang memang sedang mencari nakhoda anyar, namun tetap membuka kemungkinan untuk tawaran lainnya.
Kapadze tak menutupi minatnya menangani skuad Garuda. Ia mengaku siap jika benar-benar dipercaya untuk memimpin Timnas Indonesia, bahkan menyatakan kesiapannya untuk mulai bekerja dalam waktu dekat.
"Saya siap memimpin tim nasional Indonesia. Saat ini saya sedang bebas dan menunggu tawaran," kata Kapadze dalam wawancara dengan UzA, dilansir dari Zamin.
