
Yogyakarta - PSIM Yogyakarta membuat kejutan besar pada awal musim BRI Super League 2025/2026. Laskar Mataram di luar dugaan mampu bersaing di papan atas kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia.
Armada Jean-Paul van Gastel itu menjalani start yang cukup mulus. PSIM Yogyakarta bertengger di posisi ketiga klasemen sementara dengan nilai 11. Mereka punya poin sama dengan Persija yang menduduki urutan kedua.
Laskar Mataram seolah berlari sendirian meninggalkan dua tim promosi lain, yakni Bhayangkara FC serta Persijap Jepara yang kini menghuni peringkat 8 dan 9 dengan torehan sama, yakni delapan poin.
Dari enam laga, PSIM berhasil membukukan tiga kemenangan, dua imbang, dan sekali tumbang. Reva Adi Utama dan kolega juga sudah mencetak sembilan gol serta kemasukan enam kali.
Bola.com merangkum setidaknya 3 fakta menarik di balik pencapaian PSIM Yogyakarta nangkring di papan atas BRI Super League 2025/2026 hingga pekan keenam. Yuk simak ulasannya di bawah ini.
Perkasa di Kandang Lawan

Total dari tiga kemenangan musim ini semuanya diraih PSIM pada laga kandang. Poin sempurna diukir saat menumbangkan Persebaya Surabaya, Malut United, dan Bali United.
Pada pekan perdana Super League, Laskar Mataram berhasil membekuk Persebaya dengan skor tipis 1-0 di Stadion Gelora Bung Tomo, 8 Agustus 2025. Tren positif berlanjut pada pekan ke-4.
Di luar dugaan Laskar Mataram sukses mempermalukan tim bertabur bintang Malut United. Saat itu, mereka menang dengan skor meyakinkan 2-0 pada 30 Agustus 2025.
Terbaru, PSIM dengan perkasa menumbangkan Bali United dengan skor 3-1 pada pekan keenam BRI Super League di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (20/9/2025) malam WIB.
Secara keseluruhan hingga pekan keenam, Tim Naga Jawa mampu meraup sembilan poin di partai tandang. Adapun dua poin sisanya didapat saat tampil di kandang.
Andil Pemain Asing

Pencapaian Laskar Mataram sejauh ini tak lepas dari peran pemain asing. Bahkan dari total sembilan gol yang tercipta, enam di antaranya dicetak oleh legiun asing.
Ezequiel Vidal dan Anton Fase memimpin dengan catatan dua gol. Kemudian Ze Valente serta Nermin Haljeta masing-masing mencetak satu gol.
Ketangguhan lini belakang PSIM juga tidak lepas dari kuatnya duo sektor belakang yang diisi Yusaku Yamadera dan Franco Ramos. Keduanya tampil begitu solid mengawal jantung pertahanan.
Sementara itu, dua talenta lokal yang sudah menyumbang gol buat PSIM, yaitu Savio Shave dan Raka Cahyana Rizky. Keduanya masing-masing menyumbangkan sebiji gol.
Tangan Dingin Pelatih

Pada awal kedatangan, Jean-Paul van Gastel diragukan bisa membawa PSIM di posisi saat ini. Apalagi, ketika itu Laskar Mataram tak mendapatkan hasil bagus dalam rangkaian laga pramusim.
Namun, perlahan permainan PSIM mulai menanjak. Kecerdikan mantan pelatih NAC Breda itu meracik strategi membuat Laskar Mataram jadi tim yang patut diperhitungkan.
Berada di bawah asuhan Van Gastel, PSIM memperlihatkan permainan yang ngeyel atau tidak mau kalah. Mereka mampu bertahan dan menyerang sama baiknya. Meskipun finishing touch masih jadi satu di antara problem yang kudu dibenahi.