Jakarta Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Dito Ariotedjo. Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Rabu (17/9/2025).
Penunjukan Erick dianggap wajar mengingat rekam jejaknya di dunia olahraga. Selain pernah menjabat sebagai Presiden Inter Milan, ia juga aktif membina basket tanah air dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.
Pengalaman itu membuatnya dinilai sudah akrab dengan dinamika olahraga nasional, termasuk kerja sama dengan Kemenpora dalam urusan naturalisasi pemain keturunan.
Namun, pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo menilai Erick sebaiknya segera mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI untuk menghindari konflik kepentingan.
“Dengan terpilihnya Pak Erick sebagai Menpora, pilihan terbaik adalah melepaskan jabatan Ketum PSSI. Seperti Menpora sebelumnya, Zainudin Amali, yang mundur setelah menjabat Wakil Ketua Umum PSSI,” ujar Kesit kepada Bola.com, Jumat (19/9/2025).
Jabatan Sebelumnya Tak Beririsan
Kesit menjelaskan, jabatan Erick sebagai Menteri BUMN sebelumnya tidak beririsan langsung dengan sepak bola. Namun posisi Menpora berbeda karena memiliki kewenangan mengawasi seluruh cabang olahraga, termasuk sepak bola.
“Lucu kan kalau Menpora dijabat orang yang juga Ketum PSSI? Untuk menghilangkan konflik kepentingan, sebaiknya beliau mundur dari jabatan itu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kesit menyarankan agar Erick fokus pada persiapan SEA Games 2026. Menurutnya, dengan mundur dari PSSI, Erick bisa lebih maksimal mengawal kebijakan pendanaan, pembinaan, serta target prestasi lintas cabang olahraga.
“Kalau mundur, ini juga akan menghapus kecemburuan cabang olahraga lain. Jadi fokus saja pada tugas besar Menpora, termasuk persiapan SEA Games,” tegasnya.