
Deli Serdang - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkapkan alasan beberapa pemain diaspora tidak bisa bermain di Piala Kemerdekaan 2025.
Nama-nama seperti Mike Rajasa Hoppenbrouwers, Nicholas Indra Mjosund, dan Lucas Raphael Lee tidak masuk skuad Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Kemerdekaan 2025.
Mike Rajasa adalah kiper FC Utrecht U-17 di Belanda, Nicholas striker Rosenborg BK di Norwegia, dan Lucas Lee gelandang Ballistic United di Amerika Serikat.
Timnas Indonesia U-17 akan menjadi tuan rumah Piala Kemerdekaan 2025 di Stadion Utama Sumatra Utara, Deli Serdang, pada 12-18 Agustus 2025 dengan menghadapi Timnas Mali U-17, Timnas Uzbekistan U-17, dan Timnas Tajikistan U-17.
Dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia U-17 di Bali pada 7 Juli-10 Agustus 2025, Nova memang memanggil banyak pemain keturunan.
"Memang agenda kami saat di Bali adalah mencoba melihat opsi-opsi pemain baru, termasuk pemain diaspora dan beberapa pemain yang hasil pantauan dari kompetisi di Elite Pro Academy, di Piala Soeratin, maupun di Liga Top Skor," ujar Nova dalam konferensi pers Piala Kemerdekaan 2025 di Medan, Sumatra Utara, pada Senin (11/8/2025).
Proyeksi Awal Nova Arianto

Awalnya, Nova memproyeksikan pemain diaspora itu untuk membela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025 Qatar pada 3-27 November 2025.
Namun, dalam perjalanannya, Nova menemui kendala. Beberapa pemain diaspora itu tidak berpaspor Indonesia sehingga terhalang untuk memperkuat Timnas Indonesia U-17.
"Sebenarnya menjadi opsi-opsi pemain baru untuk bisa tampil di Piala Dunia U-17 2025. Tetapi memang mengenai pemain diaspora ini, kami harus sedikit berhati-hati. Karena mereka masih berusia di bawah 17 tahun," jelas Nova.
"Jadi setelah mereka datang, kami cek semuanya dari masalah dokumen, orang tua, hingga hal lainnya. Memang ada beberapa pemain yang rata-rata orang tuanya tidak mempunyai paspor Indonesia."
"Sehingga, dengan mereka tidak mempunyai paspor Indonesia, otomatis mereka tidak bisa dinaturalisasi karena masih di bawah 17 tahun," ucapnya.
Penjelasan Nova Arianto
Nova mengambil contoh dua pemain diaspora yang telah menjadi langganan Timnas Indonesia U-17. Keduanya adalah Mathew Baker dan Lucas Lee, yang orang tuanya masih mengantongi paspor Indonesia.
"Berbeda dengan Baker dan Lucas yang secara orang tuanya sudah memiliki paspor, sehingga tidak ada masalah dengan dokumen-dokumennya dan Baker bisa bersama kami. Selain beberapa pemain yang memang kedua orang tuanya tidak memiliki paspor, kan tidak bisa kita bawa di Piala Kemerdekaan 2025," ungkap Nova.
"Yang kedua, masalah izin klub. Ada beberapa pemain yang saya harapkan bisa tampil di Piala Kemerdekaan 2025 tetapi tidak diizinkan klub. Ada Mike Rajasa Hoppenbrouwers dari FC Utrecht. Ada Nicholas Indra Mjosund dan Lucas Lee yang memang tidak diizinkan karena ada sekolah di Amerika Serikat yang tidak memberi izin."
"Yang ketiga, ada beberapa pemain yang kelahirannya masih 2010. Jadi secara gap usia sangat berbeda dengan 2008. Tetapi mereka mempunyai potensi yang sangat baik dan bisa kita lihat nanti untuk digunakan di Piala Asia U-17 atau event selanjutnya," terangnya.
3 Pemain Diaspora di Piala Kemerdekaan 2025
Untuk Piala Kemerdekaan 2025, Nova hanya bisa membawa tiga pemain keturunan ke Timnas Indonesia U-17. Ketiganya ialah Mathew Baker, Eizar Jacob, dan Noha Pohan.
"Mungkin itu alasan kenapa kami tidak bisa membawa semua pemain yang ada di Bali dan hanya Baker, Noha, dan Eizar Jacob yang tampil di Piala Kemerdekaan 2025," papar Nova.