Jakarta - Timnas Indonesia U-23 takluk 0-1 dari Vietnam di final Piala AFF U-23 2025 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam WIB. Media Vietnam memuji filosofi permainan Kim Sang-sik yang menjadi salah satu kunci keberhasilan The Golden Star Warriors.
Keberhasilan Vietnam menjadi juara Piala AFF U-23 2025 menegaskan supremasi mereka dengan catatan tiga kali menjadi juara secara berturut-turut, mulai dari 2022, 2023, dan 2025.
Gol yang dicetak Nguyen Cong Phưong menjadi pembeda dalam laga tersebut untuk memastikan Vietnam menjadi juara. Menurut media Vietnam, Bongda, keberhasilan ini tak lepas dari penegasan filosofi permainan pelatih Kim Sang-sik.
"Gelar juara ketiga berturut-turut ini bukan sekadar gelar juara, tetapi juga penegasan filosofi pelatih Kim Sang-sik: Kemenangan dibangun dari sistem pertahanan yang solid dan ketenangan di saat yang menentukan," tulis Bongda.
Ketenangan para pemain Vietnam juga dipuji Bongda sebagai salah satu cara memancing para pemain Timnas Indonesia U-23 untuk maju menyerang sehingga mereka bisa mendapatkan celah untuk melakukan serangan balik yang cepat dan meraih kemenangan.
"Sejak menit awal permainan sudah berjalan jelas. Timnas Vetnam U-23 dengan kesederhanaan layaknya tim tamu, secara proaktif menyerahkan penguasaan bola kepada Timnas Indonesia U-23," tulis Bongda.
"Ini bukan tindakan pasif, melainkan jebakan taktis yang sengaja dilakukan. Ketimbang mengikuti gaya bermain lawan yang cepat dan mengandalkan fisik, anak asuh Kim Sang-sik memilih strategi mengenal diri sendiri dan lawan."
"Seluruh tim menyusun pertahanan berlapis, menjaga jarak formasi yang wajar dan dengn sabar menunggu kesalahan Indonesia," lanjutnya.
Membuat Timnas Indonesia U-23 Tidak Efektif
Bongda menilai penerapan strategi yang dilakukan para pemain Vietnam berhasil memengaruhi permainan Timnas Indonesia U-23 yang tidak bisa mengeluarkan permainan yang efektif dalam pertandingan tersebut.
"Gaya bermain ini secar efektif menetralkan lemparan ke dalam yang kuat dan lari cepat Robi Darwis, memaksa tim tuan rumah menggunakan umpan-umpan panjang yang tidak efektif dalam situasi buntu itu," tulis Bongda.
"Ketika pertahanan menciptakan tembok kukuh, Vietnam memperlihatkan permainan berbahaya dalam transisi, terutama dalam situasi bola mati, senjata yang dipersiapkan dengan matang," lanjutnya.
Kim Sang-sik Membangun Tim yang Solid
Keberhasilan Vietnam U-23 untuk menjadi juara Piala AFF U-23 ketiga kali secara berturut-turut ini juga menegaskan jejak Kim Sang-sik yang tidak terbantahkan dalam membangun kekuatan Timnas Vietnam.
"Jejak pelatih Kim tidak terbantahkan, karena ia telah membangun tim yang solid dan tangguh, yang tahu cara meraih kemenangan dengan cara sendiri, bahkan dalam situasi tersulit sekalipun," tulis media Vietnam itu.
"Takhta ini tak hanya berkilau karena trofi, juga bersinar dengan kecerdasan dan semangat baja yang diperlihatkan oleh tim," lanjutnya.
Sumber: Bongda