
Jakarta Persik Kediri dalam tren negatif terkait hukuman kartu merah. Ini menyoroti diusirnya dua pemain Macan Putih dalam dua pertandingan beruntun.
Pasalnya kehilangan seorang pemain sangat mengganggu permainan yang telah dirancang sang pelatih, Ong Kim Swee.
Ironisnya dua pemain yang mengoleksi kartu haram kebetulan berposisi sebagai bek kanan. Pada laga kontra PSM pekan kesepuluh di Kediri, Novri Setiawan harus mandi lebih cepat dari rekan setimnya. Akibatnya Persik harus rela bermain imbang dengan PSM dengan skor 1-1.
Ketika Persik tandang ke markas PSIM, giliran Henhen Herdiana yang bernasib sial. Pelanggaran pemain pinjaman dari Persib ini tak hanya berbuntut kartu merah, tapi juga hukuman penalti. Alhasil, Ezra Walian dkk. harus menelan kekalahan 2-1.
Merusak Performa Tim

Ong Kim Swee menilai kartu merah merusak performa tim. Sehingga hasil akhir yang diinginkan pun tak terwujud.
"Sebuah situasi yang tidak baik ketika tim bermain bagus, tapi kami harus kehilangan satu pemain. Ini membuat ritme permainan terganggu dan target meraih poin juga gagal," katanya.
Jurutaktik asal Malaysia itu secara khusus akan menelaah dan mencari penyebab hujan kartu merah tersebut.
"Saya tak menyalahkan pemain, karena tiap detik situasi permainan dinamis. Tapi lebih penting, saya harus pelajari apa penyebab kita terlalu banyak dapat kartu merah. Apalagi ini terjadi pada dua laga berurutan," ucapnya.
Semangat Tetap Ada
Namun mantan arsitek Timnas Malaysia itu memuji spirit pasukannya yang tak surut, meski Persik bermain dengan sepuluh orang.
"Pemain sudah tunjukkan spirit bagus. Bermain sepuluh orang, tapi mereka tetap punya daya juang tinggi tak mau kalah. Tapi kondisi seperti ini tak boleh terus terjadi dan terulang lagi," ujarnya.
