
Baghdad - Media Arab, Winwin, mengabarkan bahwa Federasi Sepak Bola Irak (IFA) dan Komisi Komunikasi dan Media Irak baru menggelar konferensi pers untuk membahas persiapan Timnas Irak di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dalam sesi jumpa media di Baghdad, Irak, itu, Ketua Komisi Komunikasi dan Media Irak, Naufal Abu Ragheef, mengancam akan menjatuhkan denda, melakukan pemblokiran, dan memproses secara hukum bagi pihak yang "melanggar konteks umum dan tidak mendukung" Irak.
"Irak berada di tahap krusial dan penting yang diwujudkan dengan keikutsertaannya dalam kompetisi play-off Asia menuju Piala Dunia 2026," ujar Naufal Abu Ragheef dinukil dari Winwin.
"Oleh karena itu, tahap ini memerlukan dukungan besar dari semua pihak, mulai dari pejabat, media, hingga para pendukung, untuk menyukseskan misinya yang sulit," jelasnya.
Untuk Serangan dan Kritik yang Tidak Membangun

Irak tergabung dalam Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia bersama tuan rumah Timnas Arab Saudi dan Timnas Indonesia pada 8-14 Oktober 2025.
"Otoritas Media dan Komunikasi tidak akan membiarkan adanya bentuk serangan atau kritik yang tidak membangun terhadap tim Irak. Karena itu, kami memutuskan untuk memberlakukan denda, kemudian pemblokiran, lalu membawa pelanggar ke pengadilan," ucap Naufal Abu Ragheef.
"Terhadap siapa pun yang melanggar konteks umum dan tidak mendukung Singa Mesopotamia dalam misi menentukan mereka, sebab kami tidak akan membiarkan ada yang merusak mimpi yang sudah lama dinantikan ini," tuturnya.
Tanggung Jawab Besar
Naufal Abu Ragheef menekankan bahwa media juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga citra positif Irak. Oleh karena itu, peran jurnalis dianggap sangat penting untuk memberikan dukungan yang konstruktif untuk tim berjulukan Singa Mesopotamia itu.
"Kita harus bekerja sama dan saling mendukung sebelum menjalani putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, dengan kinerja profesional dari seluruh media yang sesuai dengan reputasi Singa Mesopotamia," imbuh Naufal Abu Ragheef.
"Sebelum konferensi ini, telah dilakukan banyak pertemuan dengan para pembawa acara olahraga di saluran televisi satelit, untuk menyatukan wacana olahraga agar selaras dengan aspirasi nasional, sesuai dengan konteks profesional dan tanggung jawab media," terangnya.
Wajah Olahraga
Naufal Abu Ragheef juga mengingatkan pentingnya menjaga martabat Irak sebagai representasi bangsa. Ia mengatakan bahwa dukungan media harus berfokus pada semangat positif dan menghindari narasi yang merusak moral pemain.
"Timnas Irak adalah wajah olahraga di tanah air, dan pekerjaan kami menuntut adanya dukungan media, ketenangan, serta menjauh dari personalisasi dan penghinaan yang disengaja," ucap Naufal Abu Ragheef.
"Karena itu, kami melarang segala sesuatu yang dapat melemahkan semangat, tekad, dan kemampuan para pemain. Ada kode etik media olahraga terkait hal ini, dan kami juga menekankan pentingnya memilih narasumber dengan cermat dan profesional di periode mendatang," terangnya.
Butuh Dukungan
Naufal Abu Ragheef mengklaim bahwa pihaknya tetap menghormati kebebasan berpendapat sepanjang dilakukan secara proporsional. Dia menilai kritik harus diarahkan dengan cara yang membangun agar tidak mengganggu fokus Irak.
"Kami tidak ingin membungkam mulut siapa pun, kami peduli pada kebebasan berekspresi, tetapi kritik memiliki batasan dan tidak boleh dilakukan dengan cara yang kacau," paparnya.
"Timnas Irak membutuhkan dukungan media dan penyediaan kondisi yang sesuai untuk mencapai kesiapan penuh, demi mewujudkan impian jutaan rakyat dan penggemar olahraga kami, dan kami siap mendukung tim nasional Irak," jelasnya.
Sumber: Winwin