Jakarta - Bali United akan bertemu kembali dengan PSIM Yogyakarta dalam pekan kelima BRI Super League 2025/2026 di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Sabtu malam (20/9/2025).
Juli lalu, kedua tim sempat bertemu. Hasilnya adalah Bali United sukses meriah kemenangan 6-0 dalam laga uji coba di Stadion Dipta. Namun kemenangan tersebut tidak bisa menjadi total ukur.
Sebab Jean Paul Van Gastel bisa mengubah prediksi buruk kepada PSIM. PSIM bersama Persijap Jepara, ada di 5 besar klasemen sementara BRI Super League. Padahal kedua tim sama-sama baru promosi dari Pegadaian Liga 2.
Van Gastel mampu mengubah cara bermain PSIM. Saat menghadapi Bali United pada Juli lalu, ia baru melakukan persiapan dengan Laskar Mataram setidaknya 4 pekan saja. Sedangkan Bali United hampir mendekati 2 bulan waktu persiapan.
Pengalaman Berbicara
Perlahan tapi pasti, PSIM menunjukkan permainan yang terbaik meskipun pekan lalu kalah 1-3 menghadapi Borneo FC. Mungkin, pengalaman Van Gastel yang berbicara. Sebab ia sempat melatih klub-klub besar di Eropa.
Misalnya menjadi asisten pelatih di Feyenoord dan bekerjasama denga Ronald Koeman dan Giovanni van Bronckhorst.
Lalu ia juga sempat menjadi asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas. Apayang terjadi sekarang di PSIM, mungkin bisa menjadi ulangan saat ia membawa NEC Breda promosi ke Eredivisie beberapa musim lalu.
Tidak diunggulkan, ia bisa membuat tim mungkin sekelas PSIM menjelma menjadi klub yang perlu diperhitungkan di BRI Super League musim ini.
Sama seperti Johnny Jansen di Bali United, Van Gastel menerapkan skema transisi cepat dari lini belakang ke lini serang. Ini bisa menjadi senjata apalagi didukung beberapa pemain seperti Ze Valentedan goal getter Nermin Haljeta.
Saat kalah menghadapi Borneo FC pekan lalu, ia bahkan sudah sadar apa yang menjadi kesalahannya. “Cara kami kalah, karena kalah dari diri sendiri. Kami akan terus belajar dan meningkatkan permainan,” ucapnya seperti disadur dari situs resmi PSIM Yogyakarta.
Beda Nasib
Lalu bagaimana dengan Johnny Jansen? Sama-sama berasal dari Belanda, Johnny Jansen juga dominan memainkan skema permainan cepat. Thijmen Goppel menjadi motor serangan Ditambah dengan Mirza Mustafic sebagai pemain nomor 10.
Hanya saja skema serangan tersebut tidak dibarengi dengan produktivitas gol tinggi. Hanya 8 gol yang berhasil dicetak berbending 10 gol kemasukan menjadi catatan tersebut untuk Bali United. Ditambah dengan hanya 6 poin yang berhasil didapatkan oleh Bali United sedikit membuat start buruk untuk Serdadu Tridatu.
Namun Johnny Jansen mengakui kembali bahwa ia sudah melakukan perbaikan. “Waktu melawan Persebaya, kami kebobolan 5 gol. Saat melawan Persija kami hanya kebobolan 1 gol dan melawan Madura United kami cleansheet. Tentu ada peningkatan. Sekarang adalah tugas penyerang untuk mencetak gol,” ucapnya.
Ia juga berucap bahwa PSIM sekarang bukanlah PSIM yang dihajar Bali United 6 gol tanpa balas saat pra musim beberapa waktu lalu. “Kami pernah bertemu PSIM saat pra musim. Kami sempat meriah kemenangan, tetapi hal tersebut berbeda. Saya melihat ada kualitas yang bagus dari semua pemain PSIM sekarang. Besok kemungkinan akan menjadi pertandingan yang sulit dan menarik,” tutupnya.